Rabu,
26 Desember 2018
Yaumi
Nur Aziziy (17.01.021.054) Mahasiswa Bioteknologi 2017
INOKULASI
BAKTERI PADA JEMPOL TANGAN DAN UJI ANTAGONIS JAMUR
Mikroorganisme merupakan mahluk yang berukuran kecil
atau mikroskopis atau memerlukan bantuan mikroorganisme dalam pengamatannya.
Mikroorganisme terdapat diberbagai tempat baik itu udara, tanah, air, tubuh,
bahkan handphone. Mikroorganisme ada yang bersimbiosis dengan tubuh, baik
bersifat patogen maupun bermutualisme dengan tubuh. Mikroorganisme meliputi
bakteri, jamur, protozoa, dan virus. Bakteri merupakan mahluk hidup bersel
tunggal yang memiliki berbagai karakteristik seperti bentuk bulat, batang, dll
serta ada tidaknya alat gerak khusus yang dimiliki seperti flagel, kapsul, endospore
dll dengan ukuran 0,5 - 10μ dan lebar berkisar 0,5 - 2,5μ (Arisandi, 2017). Jamur atau fungi merupakanmahluk hidup
eukariot dimana memiliki tubuh atau soma dari hifa dan sel-sel yang terdiri
dari zat kitin. Jamur bersifat
heterotrof sehingga dalam memperoleh makanan, jamur mengubah bahan-bahan
organik disekitarnya menjadi molekul-molekul sederhana dengan bantuan enzim
agar dapat diserap oleh tubuh jamur tersebut (Sari, 2016).
Mikroba yang hidup dan bersimbiosis mutualisme dalam
tubuh biasa disebut normal flora, selain normal flora tubuh biasanya
mikroorganisme lain biasanya merupakan agen penularan, salah satunya melalui
kontak tangan yang merupakan organ tubuh yang paling sering berkontak langsung
dengan lingkungan luar, sehingga dapat diindikasikan bahwa mikroorganisme pada
tubuh paling banyak terdapat pada tangan. Oleh karena itu, praktikum ini
bertujuan untuk mengetahui sifat antagonis dari dua jamur yang berbeda jamur
dan perbandingan jumlah bakteri pada jempol tangan yang berbeda pada setiap
manusia serta karakteristeknya (Pratami, 2011).
Praktikum ini dilakukan pada hari Sabtu,
8 Desember 2018 dan berlokasi di Laboratorium Mikrobiologi, Universitas
Teknologi Sumbawa. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah
cawan petri, media NA, media PDA, tabung reaksi, batang L, mikrotube, kapas,
alkohol 70%, bunsen, aquades, dan sampel dari 3 jempol. Prosedur kerja dari
praktikum ini yaitu sterilisasi alat, pembuatan media NA dan PDA, kemudian
inokulasi bakteri dari jempol, kemudian inkubasi, dan terakhir pengamatan.
Gambar koloni bakteri dari isolasi bakteri pada
jempol tangan Yaumi, Faiz, dan Rifandi (kelompok 2B)
Dari hasil inokulasi
bakteri dari tiga sampel jempol tangan yang berbeda pada media NA, yaitu jempol
tangan Yaumi, Faiz, dan Rifandi menggunakan metode streak dan spread dan di
inkubasi semalaman, didapati bahwa bakteri paling banyak terdapat pada sampel
yang berasal dari jempol tangan Yaumi yang terdapat 8 single koloni dan koloni
berbentu karpet yang lebih luas dan terdapat single koloni berwarna kuning, Rifandi
5 single koloni dan koloni berbentuk karpet yang tidak terlalu luas, dan Faiz yang memiliki 3 single koloni dan koloni
karpet yang kecil.
Sedangkan pada inokulasi pada dua jamur yang di
kultur dalam satu media PDA untuk menguji aktivita antagonis dari kedua jamur
yaitu jamur putij besar dengan jamur oranye kecil, didapati hasil bahwa jamur
mengalami kontaminasi oleh bakteri. Namun, pada hari pertama setelah ingkubasi
dapat diamati bahwa kedua jamur tidak menguarkan zat antimikroba sebagai zat
untuk mengganggu aktivitas hidup dari jamur lain yang menimbulkan terbentuknya
zona bening, sehingga hal tersebut menandakan bahwa kedua jamur adalah jamur
campartibility atau dapat hidup bersama (Alfizar,2013). Seperti pada tabel
isolasi jamur pada media di hari pertama dan ke tujuh, berikut:
Inokulasi
jamur H+1
|
Inokulasi
jamur H+7
|
|||
|
|
Dapat disimpulkan bahwa mikroorganisme, baik bakteri
memiliki keberagaman yang berbeda pada setiap tubuh manusia, serta sifat jamur
baik antagonis maupun compartibility.
Referensi
Alfizar dkk. 2013. Kemampuan Antagonis Trichoderma sp. Terhadap Bebrapa Jamur
Patogen In Vitro. Jurnal Floratek.
Vol. 8. Hal. 45-51.
Ariandi dkk, 2017. Jumlah Koloni Pada
Media Kultur Bakteri yang Berasal dari Thallus
dan Perairan Sentra Budidaya Kappaphycus
alvarexii di Sumenep. Jurnal Ilmiah
Perikanan dan Kelautan. Vol. 9. No. 1.
Pratami, H. A., dkk. 2011. Identifikasi
Mikroorganisme Pada Tangan Tenaga Medis dan Paramedis di Unit Perinatologi Rumah Sakit Abdul Moleok
Bandar Lampung. Jurnal Medis Universitas Lampung. Vol. 1. No. 1. Hal. 85-94.
Sari, P. H. M., dkk. 2016. Jenis-Jenis Basidiomycota di Kawasan Air Terjun
Curug Pandan Kabupaten Lahat Serta Sumbangannya Pada Pembelajaran Biologi di
SMA. Jurnal Pembelajaran Biologi. Vol. 3. No. 1. Hal. 66-74.