Selasa, 25 Desember 2018

Mikro


Rabu, 26 Desember 2018
Yaumi Nur Aziziy (17.01.021.054) Mahasiswa Bioteknologi 2017
INOKULASI BAKTERI PADA JEMPOL TANGAN DAN UJI ANTAGONIS JAMUR
Mikroorganisme merupakan mahluk yang berukuran kecil atau mikroskopis atau memerlukan bantuan mikroorganisme dalam pengamatannya. Mikroorganisme terdapat diberbagai tempat baik itu udara, tanah, air, tubuh, bahkan handphone. Mikroorganisme ada yang bersimbiosis dengan tubuh, baik bersifat patogen maupun bermutualisme dengan tubuh. Mikroorganisme meliputi bakteri, jamur, protozoa, dan virus. Bakteri merupakan mahluk hidup bersel tunggal yang memiliki berbagai karakteristik seperti bentuk bulat, batang, dll serta ada tidaknya alat gerak khusus yang dimiliki seperti flagel, kapsul, endospore dll dengan ukuran 0,5 - 10μ dan lebar berkisar 0,5 - 2,5μ (Arisandi, 2017).  Jamur atau fungi merupakanmahluk hidup eukariot dimana memiliki tubuh atau soma dari hifa dan sel-sel yang terdiri dari zat kitin.  Jamur bersifat heterotrof sehingga dalam memperoleh makanan, jamur mengubah bahan-bahan organik disekitarnya menjadi molekul-molekul sederhana dengan bantuan enzim agar dapat diserap oleh tubuh jamur tersebut (Sari, 2016).
Mikroba yang hidup dan bersimbiosis mutualisme dalam tubuh biasa disebut normal flora, selain normal flora tubuh biasanya mikroorganisme lain biasanya merupakan agen penularan, salah satunya melalui kontak tangan yang merupakan organ tubuh yang paling sering berkontak langsung dengan lingkungan luar, sehingga dapat diindikasikan bahwa mikroorganisme pada tubuh paling banyak terdapat pada tangan. Oleh karena itu, praktikum ini bertujuan untuk mengetahui sifat antagonis dari dua jamur yang berbeda jamur dan perbandingan jumlah bakteri pada jempol tangan yang berbeda pada setiap manusia serta karakteristeknya (Pratami, 2011).
Praktikum ini dilakukan pada hari Sabtu, 8 Desember 2018 dan berlokasi di Laboratorium Mikrobiologi, Universitas Teknologi Sumbawa. Alat dan bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah cawan petri, media NA, media PDA, tabung reaksi, batang L, mikrotube, kapas, alkohol 70%, bunsen, aquades, dan sampel dari 3 jempol. Prosedur kerja dari praktikum ini yaitu sterilisasi alat, pembuatan media NA dan PDA, kemudian inokulasi bakteri dari jempol, kemudian inkubasi, dan terakhir pengamatan.
Gambar koloni bakteri dari isolasi bakteri pada jempol tangan Yaumi, Faiz, dan Rifandi (kelompok 2B)
Dari  hasil inokulasi bakteri dari tiga sampel jempol tangan yang berbeda pada media NA, yaitu jempol tangan Yaumi, Faiz, dan Rifandi menggunakan metode streak dan spread dan di inkubasi semalaman, didapati bahwa bakteri paling banyak terdapat pada sampel yang berasal dari jempol tangan Yaumi yang terdapat 8 single koloni dan koloni berbentu karpet yang lebih luas dan terdapat single koloni berwarna kuning, Rifandi 5 single koloni dan koloni berbentuk karpet yang tidak terlalu luas, dan  Faiz yang memiliki 3 single koloni dan koloni karpet yang kecil.
Sedangkan pada inokulasi pada dua jamur yang di kultur dalam satu media PDA untuk menguji aktivita antagonis dari kedua jamur yaitu jamur putij besar dengan jamur oranye kecil, didapati hasil bahwa jamur mengalami kontaminasi oleh bakteri. Namun, pada hari pertama setelah ingkubasi dapat diamati bahwa kedua jamur tidak menguarkan zat antimikroba sebagai zat untuk mengganggu aktivitas hidup dari jamur lain yang menimbulkan terbentuknya zona bening, sehingga hal tersebut menandakan bahwa kedua jamur adalah jamur campartibility atau dapat hidup bersama (Alfizar,2013). Seperti pada tabel isolasi jamur pada media di hari pertama dan ke tujuh, berikut:
Inokulasi jamur H+1
Inokulasi jamur H+7




Dapat disimpulkan bahwa mikroorganisme, baik bakteri memiliki keberagaman yang berbeda pada setiap tubuh manusia, serta sifat jamur baik antagonis maupun compartibility.
Referensi
Alfizar dkk. 2013. Kemampuan Antagonis Trichoderma sp. Terhadap Bebrapa Jamur Patogen In Vitro. Jurnal Floratek. Vol. 8. Hal. 45-51.
Ariandi dkk, 2017. Jumlah Koloni Pada Media Kultur Bakteri yang Berasal dari Thallus dan Perairan Sentra Budidaya Kappaphycus alvarexii di Sumenep. Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan. Vol. 9. No. 1.
Pratami, H. A., dkk. 2011. Identifikasi Mikroorganisme Pada Tangan Tenaga Medis dan Paramedis di Unit Perinatologi Rumah Sakit Abdul Moleok Bandar Lampung. Jurnal Medis Universitas Lampung. Vol. 1. No. 1. Hal. 85-94.
Sari, P. H. M., dkk. 2016. Jenis-Jenis Basidiomycota di Kawasan Air Terjun Curug Pandan Kabupaten Lahat Serta Sumbangannya Pada Pembelajaran Biologi di SMA. Jurnal Pembelajaran Biologi. Vol. 3. No. 1. Hal. 66-74.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar