EKOSISTEM TERUMBU KARANG
Terumbu karang
merupaka ekosistem biota laut penghasil kapur, terutama oleh karang dan biota
lainnya yang habitatnya didasar laut maupun di permukaan air. komponen utama
penyusun terumbu karang: polip dan skeleton. Merupakan suatu ekosistem di laut
tropis yang mempunyai produktivitas tinggi (Sukarno et al.,
1986). Terdapat 300 jenis terumbu karang yang bervariasi, lebih dari 200 jenis ikan dan puluhan jenis mollusca, crustasea, spon, algae, lamun, dan biota lainnya.
Manfaat Ekosistem Terumbu karang
- Ekologis
-Melindungi pantai dari hempasan ombak
dan arus ombak.
-Habitat bagi Biota laut
-Dapat menyerap bahan-bahan berbahaya
2. Ekonomi
-Mata pencahariaan nelayan
-Pariwisata
Upaya Menjaga Ekosistem Terumbu Karang
- Regulasi
*
Pengelolaan perikanan dan kelautan yang baik dan benar dan
dilakukan secara berkala akan menjadi salah satu cara menanggulangi kerusakan
ekosistem terumbu karang. Metode ini dapat berjalan dan terlaksana jika
pemerintah menerapkan aturan sebagai berikut :
*
Menentukan zona
untuk menangkap ikan
*
Menentukan jenis
dan ukuran ikan yang boleh di tangkap
*
Menggunakan metode
penangkapan ikan yang aman dan tidak merusak terumbu karang
*
Menetapkan jumlah
maksimal ikan hasil tangkapan
*
Menetapkan aturan
akan jenis biota laut yang boleh di tangkap
*
Membuka mata
pencaharian baru untuk nelayan
*
Adanya sosialisa
dan periklanan untuk menjaga ekosistem terumbu karang
Adalah metode dimana manusia menciptakan habitat baru bagi terumbu
karang diantaranya:
*
Terumbu Buatan (
Artificial Reef )
Terumbu karang buatan ini berfungsi sebagai pengganti terumbu karang
yang menjaga habitan biota laut di sekitarnya. Terumbu karang buatan ini juga
berfungsi untuk menambah produktifitas alami dari terumbu karang tersebut, juga
memperluas persebaran terumbu karang itu sendiri. Seperti yang dilakukan oleh Ibu Susi Puji Astuti, mantan menteri kelautan dan perikanan RI pada gambar. (Sumber: Liputan 6 website).
Tidak ada komentar:
Posting Komentar