Minggu, 22 Desember 2019

Transplantasi sebagai Metode Budidaya Terumbu Karang


Transplantasi sebagai Metode Budidaya Terumbu Karang 
Penerapan upaya konservasi dari segi ekologi hewan, diharapkan dapat membantu memperbaiki keadaan terumbu karang yang mengalami kerusakan. Upaya ini memerlukan bantuan dan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat umum, peneliti, maupun masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi terdapatnya terumbu karang. 
Kerusakan terumbu karang sebagai habitat para hewan laut menjadi hal yang harus ditindaklanjuti. Saat terumbu karang rusak, secara otomatis dapat merusak biota laut yang hidup di dalamnya. Maka dari itulah harus ada budidaya terumbu karang untuk merehabititasi ekosistem terumbu karang yang sudah rusak. Proses budidaya terumbu karang yang cukup efektif dengan cara transplatasi karang. Adapun Cara Budidaya Terumbu Karang yaitu :
1. Penentuan dan Pemilihan Lokasi Transplantasi
Pemilihan dan penentuan lokasi untuk proses transplantasi terumbu karang sangatlah penting. Pertumbuhan karang yang prosesnya terbilang cukup lama dan panjang, membutuhkan lokasi yang minim kandungan mikro alga karena jenis-jenis alga dan penyakit karang lainnya adalah faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk proses rehabilitasi terumbu karang.
2. Persiapan Bibit
Ciri bibit karang yang sehat dapat dilihar dari warnanya yang cerah dan tegas. Alga dan berbagai penyakit karang rupanya dapat menyerang pada bibit karang yang sedang dalam persiapan untuk transplantasi sehingga perlu selektif dalam memilih bibit karang yang sehat.
3. Pengendalian Stres Bibit
Terumbu karang terkadang mengalami stres karena proses transplantasi yang tidak benar. Saat bibit terumbu karang akan diangkat dari asalnya, terumbu karang harus ditempatkan dalam wadah plastik untuk menghindari terjadinya stres. Terumbu karang yang mengalami stres biasanya akan mengeluarkan cairan lendir yang banyak.
4. Perawatan Bibit
Saat bibit karang sudah dipasang dan dalam proses pertumbuhan, harus dilakukan pemantauan dan pembersihan karang secara berkala.  Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan bibit karang. Bibit karang yang sudah terjangkit penyakit biasanya akan sulit dipulihkan kembali. Cara satu-satunya hanya dengan memotong karang yang sudah berpenyakit agar penyakit tersebut  tidak menyebarluas. Pada banyak kasus, sangat jarang karang yang sudah terjangkit penyakit dapat kembali pulih dan tumbuh dengan sehat.
5. Penentuan Metode Transplantasi
Ada banyak metode yang dapat diaplikasikan untuk proses transplantasi karang, diantaranya metode rak, metode jaring, metode substrat, dan metode beton. Berbagai metode ini dapat digunakan sesuai dengan kondisi lokasi terumbu karang. Adapun beberapa keunggulan dari metode-metode tersebut, diantaranya :
·         Metode beton yang terbuat dari beton memiliki konstruksi yang kuat dan mampu menahan beban terumbu karang yang semakin membesar. Penggunaan beton jauh lebih stabil dibandingkan dengan kayu, pipa atau besi. Pada banyak kasus, media beton ini dapat dijadikan tempat untuk penempelan larva karang dan penempelan karang secara alami tanpa bantuan manusia.
·         Metode beton lebih direkomendasikan untuk budidaya karang dengan tujuan untuk merehabilititasi terumbu karang yang rusak.
·         Metode rak, jaring, dan substrat banyak digunakan untuk budidaya karang hias. Metode ini banyak digunakan karena memudahkan secara operasional.
·         Metode rak, jaring, dan substrat yang bahan-bahannya terbuat dari kayu, pipa ataupun besi tidak cukup kuat untuk menahan beban dari terumbu karang. Terumbu karang akan terus tumbuh dan berkembang, sehingga koloni karang akan semakin membesar.
Selain cara-cara di atas, setelah dilakukannya Transplantasi terumbu karang, perlu dilakukan pengawasan secara berkala yang dapat dilakukan dengan degan melibatkan masyarakat terutama yang berada disekitar lokasi rehabilitasi terumbu karang sehingga menimbulkan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem terumbu karang. Bibit-bibit terumbu karang sangat sensitif dengan lingkungan hidupnya. Tidak membuang sampah sembarangan, dan terhindar dari berbagai limbah adalah hal-hal yang wajib dihindari untuk mendapatkan sebuah koloni terumbu karang yang sehat dan indah. Pendampingan terhadap masyarakat pesisir dalam menjaga ekosistem terumbu karang dan bagaimana cara menangkap ikan yang legal adalah cara terbaik untuk memberikan kesadaran tentang pentingnya menjaga terumbu karang yang ada di laut.
Setelah dilakukannya transplantasi dan pendampingan kepada masyarakta, pengawasan dan penelitian secara berkala pada transplan sangatlah penting untuk dilakukan. Beberapa ilmuwan yang memiliki konsentrasi di bidang ini hendaknya terus mengembangkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pertumbuhan terumbu karang. Penting untuk melibatkan para ilmuwan ini agar ekosistem terumbu karang dapat tumbuh dan terjaga dengan baik di dalam lautan Indonesia.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar