Transplantasi sebagai Metode Budidaya Terumbu Karang
Penerapan upaya
konservasi dari segi ekologi hewan, diharapkan dapat membantu memperbaiki
keadaan terumbu karang yang mengalami kerusakan. Upaya ini memerlukan bantuan
dan dukungan dari berbagai pihak, baik pemerintah, masyarakat umum, peneliti,
maupun masyarakat yang tinggal di sekitar lokasi terdapatnya terumbu
karang.
Kerusakan terumbu karang sebagai habitat
para hewan laut menjadi hal yang harus ditindaklanjuti. Saat terumbu karang
rusak, secara otomatis dapat merusak biota laut yang hidup di dalamnya. Maka
dari itulah harus ada budidaya terumbu karang untuk merehabititasi ekosistem
terumbu karang yang sudah rusak. Proses budidaya terumbu karang yang cukup
efektif dengan cara transplatasi karang. Adapun Cara Budidaya Terumbu Karang
yaitu :
1. Penentuan dan
Pemilihan Lokasi Transplantasi
Pemilihan dan penentuan lokasi untuk proses
transplantasi terumbu karang sangatlah penting. Pertumbuhan karang yang
prosesnya terbilang cukup lama dan panjang, membutuhkan lokasi yang minim
kandungan mikro alga karena jenis-jenis alga dan penyakit karang lainnya adalah
faktor-faktor yang harus diperhatikan untuk proses rehabilitasi terumbu karang.
2. Persiapan Bibit
Ciri bibit karang yang sehat dapat dilihar
dari warnanya yang cerah dan tegas. Alga dan berbagai penyakit karang rupanya
dapat menyerang pada bibit karang yang sedang dalam persiapan untuk
transplantasi sehingga perlu selektif dalam memilih bibit karang yang sehat.
3. Pengendalian
Stres Bibit
Terumbu karang terkadang mengalami stres
karena proses transplantasi yang tidak benar. Saat bibit terumbu karang akan
diangkat dari asalnya, terumbu karang harus ditempatkan dalam wadah plastik
untuk menghindari terjadinya stres. Terumbu karang yang mengalami stres
biasanya akan mengeluarkan cairan lendir yang banyak.
4. Perawatan Bibit
Saat bibit karang sudah dipasang dan dalam
proses pertumbuhan, harus dilakukan pemantauan dan pembersihan karang secara
berkala. Hal ini dilakukan untuk menjaga kesehatan bibit karang. Bibit
karang yang sudah terjangkit penyakit biasanya akan sulit dipulihkan kembali.
Cara satu-satunya hanya dengan memotong karang yang sudah berpenyakit agar
penyakit tersebut tidak menyebarluas. Pada banyak kasus, sangat jarang
karang yang sudah terjangkit penyakit dapat kembali pulih dan tumbuh dengan sehat.
5. Penentuan Metode
Transplantasi
Ada banyak metode yang dapat diaplikasikan untuk proses
transplantasi karang, diantaranya metode rak, metode jaring, metode substrat,
dan metode beton. Berbagai metode ini dapat digunakan sesuai dengan kondisi
lokasi terumbu karang. Adapun beberapa keunggulan dari metode-metode tersebut,
diantaranya :
·
Metode beton yang terbuat dari beton memiliki konstruksi yang
kuat dan mampu menahan beban terumbu karang yang semakin membesar. Penggunaan
beton jauh lebih stabil dibandingkan dengan kayu, pipa atau besi. Pada banyak
kasus, media beton ini dapat dijadikan tempat untuk penempelan larva karang dan
penempelan karang secara alami tanpa bantuan manusia.
·
Metode beton lebih direkomendasikan untuk budidaya karang
dengan tujuan untuk merehabilititasi terumbu karang yang rusak.
·
Metode rak, jaring, dan substrat banyak digunakan untuk
budidaya karang hias. Metode ini banyak digunakan karena memudahkan secara
operasional.
·
Metode rak, jaring, dan substrat yang bahan-bahannya terbuat
dari kayu, pipa ataupun besi tidak cukup kuat untuk menahan beban dari terumbu
karang. Terumbu karang akan terus tumbuh dan berkembang, sehingga koloni karang
akan semakin membesar.
Selain cara-cara di
atas, setelah dilakukannya Transplantasi terumbu karang, perlu dilakukan
pengawasan secara berkala yang dapat dilakukan dengan degan melibatkan masyarakat
terutama yang berada disekitar lokasi rehabilitasi terumbu karang sehingga
menimbulkan kesadaran akan pentingnya menjaga ekosistem terumbu karang. Bibit-bibit
terumbu karang sangat sensitif dengan lingkungan hidupnya. Tidak membuang
sampah sembarangan, dan terhindar dari berbagai limbah adalah hal-hal yang
wajib dihindari untuk mendapatkan sebuah koloni terumbu karang yang sehat dan
indah. Pendampingan terhadap masyarakat pesisir dalam menjaga ekosistem terumbu
karang dan bagaimana cara menangkap ikan yang legal adalah cara terbaik untuk
memberikan kesadaran tentang pentingnya menjaga terumbu karang yang ada di
laut.
Setelah dilakukannya transplantasi dan pendampingan kepada masyarakta,
pengawasan dan penelitian secara berkala pada transplan sangatlah penting untuk
dilakukan. Beberapa ilmuwan yang memiliki konsentrasi di bidang ini hendaknya terus
mengembangkan tentang hal-hal yang berkaitan dengan pertumbuhan terumbu karang.
Penting untuk melibatkan para ilmuwan ini agar ekosistem terumbu karang dapat
tumbuh dan terjaga dengan baik di dalam lautan Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar