PENYAKIT PADA RUMPUT LAUT
Rumput laut merupakan salah satu kelompok alga yang termasuk kedalam tumbuhan berklorofil, secara
ilmiah dikenal sebagai alga/gangga. Pada jurnal ini membahas mengenai penyakit
pada rumput laut yaitu ice-ice yang
menjadi masalah utama dalam budidaya rumput laut, sehingga menyebabkan
kerusakan pada thallus. Hal ini disebabkan oleh peyerangan infeksi dari baktei
patogen, yaitu Vibrio sp.
Vibrio sp. merupakan
bakteri yang akanmenmbulkan penyakit patogen yang menyebabkan kematian pada
biota laut sehingga secara tidak langsung bakteri yang terbawa biota laut,
seperti ikan dan rumput laut akan dikonsumsi manusia sehingga akan menimbulkan
penyakit pada manusia. Oleh karena itu, tujuan penelitian yang dilakukan adalah
untuk mengetahui bakteri vibrio sp yang menginfeksi rumput laut Kappaphycus
varietas coklat dan hijau.
Permasalahan yang paling sering
dihadapi oleh rumput laut ini adalah penyakit ice – ice. Penyakit ini merupakan
penyakit yang menyerang rumput laut sehingga menyebabka kerusakan struktur dari
rumput laut tersebut. Penyakit Ice-ice ini juga menyebabkan rumput laut menjadi
warna putih dan mudah terputus.
Faktor – faktor
penyakit ice – ice:
Perubahan
salinitas
Suhu
air
Intensitas
cahaya
Tanda – tanda:
Timbulnya
bercak-bercak merah pada thallus kuning pucat putih rontok
Pencegahan
Penentuan
lokasi budidaya rumput laut
Pemilihan
bibit rumput laut yang berkualitas
Penerapan
teknologi budidaya rumput laut
Memonitoring
adanya perubahan lingkungan seperti arus, suhu, kecerahan dan lain-lain.
Mengurangi
penurunan penetrasi cahaya sinar matahari.
Metode
- Budidaya
rumput laut
- Akuarium
diisi dengan air laut
- Tali
dipasang untuk mengikat rumput laut dan Instalasi aerasi.
- Kemudian
di Aklimatisasi selama 5 hari.
- Selanjutnya,
memisahkan rumput laut Kappapycus varietas coklat dan hijau dengan 2
perlakuan dan 1 kontrol.
- Dilakukan
perawatan rumput laut dengan metode perendaman.
- Setelah
dilakukan perendaman, sampel bakteri diambil dari Thallus rumput laut yang
terkena ice-ice.
- Selanjutnya
sampel di ambil dengan menggunakan ose dan di isolasi ke media TCBS.
- Media
diinkubasi dalam inkubator dengan suhu 280°C
sampai 300°C
selama 24-48 jam
- Bakteri
yang tumbuh akan menjadi media nutrien agar
- Dilakukan
pengujian dengan pewarnaan gram dan diindentifikasi dengan metode biokimia
dan manual bergey.
Hasil
Tingkat infeksi bakteri vibrio.
sp, ternyata lebih tinggi pada varietas Kappaphycus hijau dibandingkan
dengan varietas coklat. Penelitian lebih lanjut diperlukan sampel rumput laut
coklat yang tahan terhadap vibrio. sp
dan jenis bakteri lain.
Sumber:
Yuni Irmawati, Fien Sudirjo (infection Vibrio sp. Bacteria on
Kappaphycus Seaweed varietes Brown and Green)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar