Minggu, 22 Desember 2019

PENYAKIT PADA RUMPUT LAUT


PENYAKIT PADA RUMPUT LAUT

Rumput  laut merupakan  salah satu kelompok alga yang  termasuk kedalam tumbuhan berklorofil, secara ilmiah dikenal sebagai alga/gangga. Pada jurnal ini membahas mengenai penyakit pada  rumput laut yaitu ice-ice yang menjadi masalah utama dalam budidaya rumput laut, sehingga menyebabkan kerusakan pada thallus. Hal ini disebabkan oleh peyerangan infeksi dari baktei patogen, yaitu Vibrio sp.

Vibrio sp. merupakan bakteri yang akanmenmbulkan penyakit patogen yang menyebabkan kematian pada biota laut sehingga secara tidak langsung bakteri yang terbawa biota laut, seperti ikan dan rumput laut akan dikonsumsi manusia sehingga akan menimbulkan penyakit pada manusia. Oleh karena itu, tujuan penelitian yang dilakukan adalah untuk mengetahui bakteri vibrio sp yang menginfeksi rumput laut Kappaphycus varietas coklat dan hijau.
Permasalahan yang paling sering dihadapi oleh rumput laut ini adalah penyakit ice – ice. Penyakit ini merupakan penyakit yang menyerang rumput laut sehingga menyebabka kerusakan struktur dari rumput laut tersebut. Penyakit Ice-ice ini juga menyebabkan rumput laut menjadi warna putih dan mudah terputus.
Faktor – faktor penyakit ice – ice:
  Perubahan salinitas
  Suhu air
  Intensitas cahaya
Tanda – tanda:
  Timbulnya bercak-bercak merah pada thallus                 kuning pucat          putih                rontok
Pencegahan
  Penentuan lokasi budidaya rumput laut
  Pemilihan bibit rumput laut yang berkualitas
  Penerapan teknologi budidaya rumput laut
  Memonitoring adanya perubahan lingkungan seperti arus, suhu, kecerahan dan lain-lain.
  Mengurangi penurunan penetrasi cahaya sinar matahari.

Metode
  1. Budidaya rumput laut
  2. Akuarium diisi dengan air laut
  3. Tali dipasang untuk mengikat rumput laut dan Instalasi aerasi.
  4. Kemudian di Aklimatisasi selama 5 hari.
  5. Selanjutnya, memisahkan rumput laut Kappapycus varietas coklat dan hijau dengan 2 perlakuan dan 1 kontrol.
  6. Dilakukan perawatan rumput laut dengan metode perendaman.
  7. Setelah dilakukan perendaman, sampel bakteri diambil dari Thallus rumput laut yang terkena ice-ice.
  8. Selanjutnya sampel di ambil dengan menggunakan ose dan di isolasi ke media TCBS.
  9. Media diinkubasi dalam inkubator dengan suhu 280°C sampai 300°C selama 24-48 jam
  10. Bakteri yang tumbuh akan menjadi media nutrien agar
  11. Dilakukan pengujian dengan pewarnaan gram dan diindentifikasi dengan metode biokimia dan manual bergey.

Hasil



Tingkat infeksi bakteri vibrio. sp, ternyata lebih tinggi pada varietas Kappaphycus hijau dibandingkan dengan varietas coklat. Penelitian lebih lanjut diperlukan sampel rumput laut coklat yang tahan terhadap vibrio. sp  dan jenis bakteri lain.


Sumber:  
Yuni Irmawati, Fien Sudirjo (infection Vibrio sp. Bacteria on Kappaphycus Seaweed varietes Brown and Green)



Tidak ada komentar:

Posting Komentar