Minggu, 22 Desember 2019

hubungan antara ekosistem terumbu karang dengan ekosistem lamun


Ekosistem laut dangkal tidak terlepas dari peran ekosistem terumbu karang dan ekosistem lamun dalam keberlangsungannya. Baik ekosistem terumbu karang dan ekosistem lamun memiliki ciri-ciri, keragaman spesies dan fungsi yang berbeda-beda namun memiliki keterkaitan satu sama lain. Keterkaitan ekosistem antara lamun dan terumbu karang menciptakan suatu variasi habitat yang mempertinggi keanekaragaman jenis organisme.
Ekosistem Padang Lamun
Ekosistem padang lamun sangat penting dalam fungsi ekologi karena berfungsi sebagai feeding groundspawning ground dan nursery ground dari beberapa jenis hewan seperti ikan duyung (Dugong), udang dan dan berbagai jenis ikan. selai itu, padang lamun juga berfungsi sebagai peredam arus sehingga perairan dan sekitarnya menjadi tenang. Lamun ( sea grass ) adalah tumbuhan yang hidup tebenar di dasar laut dangkal dimana tubuhnya terdiri atas rhizome, daun dan akar. Rhizome adalah pangkal batang sampai akar dengan bentuk berbuku-buku yang menancap di dasar laut sehingga memungkinkan untuk tanaman lamun berdiri kokoh dan terbawa arus laut. Meskipun padang lamun merupakan ekosistem yang penting namun pemanfaatan langsung tumbuhan lamun untuk kebutuhan manusia tidak banyak di lakukan. 
Ekosistem Terumbu Karang
Terumbu karang merupaka ekosistem biota laut penghasil kapur, terutama oleh karang dan biota lainnya yang habitatnya didasar laut maupun di permukaan air. komponen utama penyusun terumbu karang: polip dan skeleton.  Merupakan suatu ekosistem di laut tropis yang mempunyai produktivitas tinggi. ekosistem terumbu karang bersiat dinamis dinamis, mengalami perubahan terus menerus dan tidak tahan terhadap gangguan-gangguan alam yang berasal dari luar terumbu.   Terumbu karang merupakan simbiosis dari zooxanthella dengan yang berfotosintesis sebagai penghasil nutrisi dengan tempat terumbu yang menjadu temoat hidupnya. 
Terumbu karang adalah endapan-endapan masif yang penting dari kalsium karbonat (CaCO3) dan terutama dihasilkan oleh karang (Filum Cnidaria, Kelas Anthozoa, Ordo Madreporaria = Scleractinia) dengan sedikit tambahan dari alga berkapur dan organisme-organisme lain yang mengeluarkan kalsium karbonat. Pertumbuhan karang yang optimum terjadi pada perairan yang rata-rata suhu tahunannya berkisar 23 – 25oC, akan tetapi karang juga dapat mentoleransi suhu pada kisaran 20oC, sampai dengan 36 – 40oC  (Nybakken, 1988).
Hubungan antara Ekosistem Terumbu Karang dengan Ekosistem Padang Lamun
Keterkaitan ekosistem antara lamun dan terumbu karang menciptakan suatu variasi habitat yang mempertinggi keanekaragaman jenis organisme. Hal ini membuktikan adanya pengaruh tepi (edge effect) seperti tampak pada penelitian Nagelkerken et al. (2000). Adanya variasi habitat menciptakan daerah tepi yang saling tumpang tindih. Hal ini menimbulkan suatu daerah pertemuan antar spesies sehingga meningkatkan keanekaragaman jenis organisme di daerah tersebut. Secara langsung, kedua ekosistem memiliki keterkaitan dimana lamun dapat menahan sedimentasi laut yang dapat menyebabkan kerusakan terumbu karang akibat kematian zooxanthella oleh sedimen yang terbawa arus laut tersebut. selain interaksi antara ikan yang hidup di ekosistem lamun dengan terumbu karang, terdapat simbiosi pembagian nutrisi antara terumbu karang dengan lamun laut.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar