Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang
memiliki lebih kurang 17.508 pulau, dengan sekitar 6.000 di antaranya merupakan
pulau yang berpenduduk. Indonesia secara keseluruhan juga memiliki garis pantai
terpanjang di dunia yakni 81.000 km yang merupakan 14% dari garis pantai yang
ada di seluruh dunia. Luas laut Indonesia mencapai 5,8 juta km2, atau mendekati
70% dari luas keseluruhan negara Indonesia.
Hasil pengukuran
terkini melalui pemetaan citra satelit, luas terumbu karang Indonesia mencapai
25.000 km2 (COREMAP-CTI
LIPI, 2016) atau sekitar 10% dari total terumbu karang dunia (luas 284.300 km2) dan penyumbang terbesar sekitar 34% dari luas terumbu
karang di wilayah segitiga karang dunia (luas 73.000 km2). “Menjadi pusat segitiga karang dunia, Indonesia memiliki
kekayaan jenis karang paling tinggi yaitu 569 jenis dari 82 marga dan 15 suku
dari total 845 jenis karang di dunia,” paparnya.
Ekosistem di laut Indonesia tercatat sangat
bervariasi, khususnya ekosistem pesisir. Ekosistem-ekosistem ini menopang
kehidupan dari sekian banyak spesies. Indonesia merupakan rumah bagi hutan
bakau yang sangat luas dan padang lamun, serta juga menjadi rumah bagi sebagian
besar terumbu karang yang luar biasa, yang ada di Asia. Terumbu karang di
Indonesia ditemui sangat berlimpah di wilayah kepulauan bagian timur (meliputi
Bali, Flores, Banda dan Sulawesi). Namun juga terdapat di perairan Sumatera dan
Jawa. Indonesia menopang tipe terumbu karang yang bervariasi (terumbu karang
tepi, penghalang dan atol). Namun tipe terumbu karang yang dominan di Indonesia
ialah terumbu karang tepi.
Menurut data yang diperoleh dari COREMAP-CTI (Coral Reef Rehabilitation and
Management Program-Coral Triangle Initiative), pada tahun 2012
sebanyak 5,3% terumbu karang Indonesia dinilai sangat baik; 27,18% baik; 37,15%
cukup baik dan 30,45% kurang baik berdasarkan ambang batas tutupan karang untuk
hidup. Persentase terumbu karang yang sangat baik menurun dibandingkan tahun
2009, yaitu sebesar 5,56%. Menurut data dari WRI (World Resource Institute) pada tahun 2010 terjadi kenaikan suhu air laut yang
tidak biasa sehingga menyebabkan terjadinya pemutihan karang massal di
Indonesia.
Daerah yang paling parah adalah di sekitar
Sumatera dan Sulawesi, dengan 80^%-90% terumbu karang mengalami pemutihan di
sekitar Aceh, Sumatera Utara. Pemutihan tingkat rendah hingga sedang juga
terkadi di Jawa, Bali, Lombok, Papua Barat, dan Maluku (LIPI, 2014).
Fakta-fakta tersebut mengindikasikan bahwa kualitas maupun kuantitas terumbu
karang di Indonesia semakin lama semakin menurun. Hal ini tentu menjadi ancaman
bagi kelestarian terumbu karang sebagai salah satu keanekaragaman hayati bawah
laut yang terdapat di Indonesia.
Dikatakannya, sebaran terumbu karang Indonesia
ditemukan mulai dari perairan Sabang sampai Merauke dengan konsentrasi sebaran
tertinggi berada di bagian tengah dan timur perairan Indonesia meliputi
perairan Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara, Maluku dan sekaligus menjadi pusat
segitiga keanekaragaman karang dunia (coral triangle). Penentuan
Status Terumbu Karang Status terumbu karang di Indonesia disajikan secara
sederhana., sehingga diharapkan dapat lebih mudah untuk dimengerti. Status
terumbu karang dikelompokkan atas 4 kategori berdasarkan tutupan karang
hidupnya, seperti yang disajikan pada gambar.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar