Minggu, 22 Desember 2019

POTENSI DAN LUAS SEBARAN TERUMBU KARANG DI INDONESIA



Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang memiliki lebih kurang 17.508 pulau, dengan sekitar 6.000 di antaranya merupakan pulau yang berpenduduk. Indonesia secara keseluruhan juga memiliki garis pantai terpanjang di dunia yakni 81.000 km yang merupakan 14% dari garis pantai yang ada di seluruh dunia. Luas laut Indonesia mencapai 5,8 juta km2, atau mendekati 70% dari luas keseluruhan negara Indonesia.

Hasil pengukuran terkini melalui pemetaan citra satelit, luas terumbu karang Indonesia mencapai 25.000 km2 (COREMAP-CTI LIPI, 2016) atau sekitar 10% dari total terumbu karang dunia (luas 284.300 km2) dan penyumbang terbesar sekitar 34% dari luas terumbu karang di wilayah segitiga karang dunia (luas 73.000 km2). “Menjadi pusat segitiga karang dunia, Indonesia memiliki kekayaan jenis karang paling tinggi yaitu 569 jenis dari 82 marga dan 15 suku dari total 845 jenis karang di dunia,” paparnya.

Ekosistem di laut Indonesia tercatat sangat bervariasi, khususnya ekosistem pesisir. Ekosistem-ekosistem ini menopang kehidupan dari sekian banyak spesies. Indonesia merupakan rumah bagi hutan bakau yang sangat luas dan padang lamun, serta juga menjadi rumah bagi sebagian besar terumbu karang yang luar biasa, yang ada di Asia. Terumbu karang di Indonesia ditemui sangat berlimpah di wilayah kepulauan bagian timur (meliputi Bali, Flores, Banda dan Sulawesi). Namun juga terdapat di perairan Sumatera dan Jawa. Indonesia menopang tipe terumbu karang yang bervariasi (terumbu karang tepi, penghalang dan atol). Namun tipe terumbu karang yang dominan di Indonesia ialah terumbu karang tepi.

Menurut data yang diperoleh dari COREMAP-CTI (Coral Reef Rehabilitation and Management Program-Coral Triangle Initiative), pada tahun 2012 sebanyak 5,3% terumbu karang Indonesia dinilai sangat baik; 27,18% baik; 37,15% cukup baik dan 30,45% kurang baik berdasarkan ambang batas tutupan karang untuk hidup. Persentase terumbu karang yang sangat baik menurun dibandingkan tahun 2009, yaitu sebesar 5,56%. Menurut data dari WRI (World Resource Institute)  pada tahun 2010 terjadi kenaikan suhu air laut yang tidak biasa sehingga menyebabkan terjadinya pemutihan karang massal di Indonesia.
Daerah yang paling parah adalah di sekitar Sumatera dan Sulawesi, dengan 80^%-90% terumbu karang mengalami pemutihan di sekitar Aceh, Sumatera Utara. Pemutihan tingkat rendah hingga sedang juga terkadi di Jawa, Bali, Lombok, Papua Barat, dan Maluku (LIPI, 2014). Fakta-fakta tersebut mengindikasikan bahwa kualitas maupun kuantitas terumbu karang di Indonesia semakin lama semakin menurun. Hal ini tentu menjadi ancaman bagi kelestarian terumbu karang sebagai salah satu keanekaragaman hayati bawah laut yang terdapat di Indonesia.
Dikatakannya, sebaran terumbu karang Indonesia ditemukan mulai dari perairan Sabang sampai Merauke dengan konsentrasi sebaran tertinggi berada di bagian tengah dan timur perairan Indonesia meliputi perairan Sulawesi, Papua, Nusa Tenggara, Maluku dan sekaligus menjadi pusat segitiga keanekaragaman karang dunia (coral triangle). Penentuan Status Terumbu Karang Status terumbu karang di Indonesia disajikan secara sederhana., sehingga diharapkan dapat lebih mudah untuk dimengerti. Status terumbu karang dikelompokkan atas 4 kategori berdasarkan tutupan karang hidupnya, seperti yang disajikan pada gambar.





Tidak ada komentar:

Posting Komentar